Sesuatu telah menahanku di sini. Menyisahkan sebuah luka di persimpangan hati yang tidak dapat ku jangkau lagi. Seuntai kenangan manis yang sempat menghangatkan jantung kalbu. Sosok yang telah menggoreskan pesona dan dilema. Ingin ku lihat lagi bias senyumannya yang menggetarkan sendi-sendi kehidupanku. Ingin ku dengar seruan itu sekali lagi.
"Letakkanlah kepalamu di atas bahuku. Jadikanlah aku sandaran hatimu di saat serangkaian kebimbangan membelenggu jiwamu."
Saat-saat manis seperti itu, hanyalah sebuah angan yang semakin meninggi, karena waktu tidak akan kembali lagi. Aku hanya bisa menatap senyuman itu dari jauh, di belakang bayanganmu yang samar. Karena tak mungkin lagi aku terjatuh dalam bayanganmu. Walaupun setiap detik hanya bayanganmu yang selalu memeluk hangat pandanganku.
Sejenak, kamu telah melahirkan sosok diriku yang mulai membuka tangan untuk kehidupan yang baru. Kamu merubah sisi gelapku, mengajariku arti hidup, sahabat dan juga cinta. "Cobalah pandangi bintang dengan kemilau cahayanya. Bisakah? Bisakah kamu seperti bintang?"
Untuk mengundang inspirasi dalam hidup kita, bisa kita dapatkan dari percakapan antara orang yang sangat berharga dan juga pengalaman. Dialah sumber inspirasiku, yang membuatku menyukai bintang. :)
"Apakah kamu tahu arti cinta? Cinta itu perasaan manusiawi, semua orang berhak untuk memilikinya. Cinta yang ikhlas dan tulus bukanlah cinta yang sekedar tertinggal dalam pandangan tapi cinta adalah Detak Jantung yang akan terus berdetak selama engkau menjaga keutuhan perasaanmu. Aku yakin, suatu saat kamu akan mendapatkan Detak Jantungmu. Jantungmu seakan tercekik saat bertemu pandangan dengan orang yang kamu cintai dengan ikhlas dan tulus. Jadi, apakah ada alasan yang tersirat di benakmu, untuk apa kita mempermainkan cinta? Sedangkan kita berada di sini pun karena cinta."
Sejuta rangkap puisi engkau padukan dengan takdirku, aku merasa telah mendapatkan Guru terhebat dalam hidupku.
Hebat, engkau adalah sumber inspirasiku, kamu telah menancapkan kenangan indah yang sulit ku lupakan, kamu banyak memberiku kekuatan untuk tidak takut apa yang terjadi esok hari dan kamu layaknya misteri yang sulit ku pecahkan.
Dan kini engkau telah menguji hatiku, menguji batas kemampuanku dan menguji impianku.
Kamu membuatku merasakan cinta, kamu membuatku tidak pernah menyerah dan kamu adalah satu-satunya alasan kenapa aku harus menjadi seorang Novelis. Aku baru menyadarinya, ketika aku kembali mencoba menghapus segala ingatanku tentangmu.
Aku ingin segala tentangmu dan pelajaran berharga itu akan ku ceritakan kepada Dunia. Karena itu adalah Hadiah Abadi darimu, itulah motivasi pertamaku untuk menjadi seorang Novelis.
0 komentar:
Posting Komentar