gue di mata mereka

Selasa, 23 Juli 2013
akhirnya setelah vakum dari dunia blogger baru malam ini ada niat buat nulis nulis seperti kebiasaan 2 tahun lalu. yah kali ini saya cuma mau post sesuatu yang menurutku tidak penting tapi kalian harus tahu, iya inilah pandangan beberapa orang terhadap gue, hahahaa aneh memang tapi ngk apa apalah.  sebenarnya ini juga di tuliskan oleh teman teman gue 2 tahun yang lalu ketika gue mengikuti ajang pertukaran pelajar yang sempat membuat diriku jatuh dan tak bisa bangkit lagi, aku tenggelam dalam lautan luka dalam. *Nah loh kok jadi nyanyi melow gini. Lupakan,,!! hahaha oke kembali ke plot awal. iya ini gue post bukan maksud ape ape cuma iseng doang.. ya udah deh mulai aja *chek it out
oke yang pertama pendapat  dari teman duduk gw dari kelas 2, Tri sakti, dia bilang Gini," lo itu Unik, kelebihan mu adalah friendly, gokil, dewasa, bisa menjadi motivator,tidak gampang menyerah dan percaya diri. tetapi kekuranganmu lo itu spontanitas bngeet klo negur orang, dan lo juga kadang tempramental.
tanggapan dari gue : tri sakti temanku yang baik terima kasih yah atas penilaiannya tapi saya fikir lo agak berlebihan deh dalam menilai gw, yah contohnya aja lo bilang klo gw bisa jadi motivator, kok bisa sih seorng gw yang amburadul gini bisa jadi motivator, hahaha. yang kedua lo bilang klo gw dewasa, whaaat, lo ngk bisa liat yah klo setiap hari gw masih sering ganggu anak cewek di kelas kita, nah ini lo dapatkan dari mana klo gw itu dewasa? tapi ada sebagian sih yang gw akui kelebihan gw kayak gw itu pantang menyerah, emang seharusnya menjadi seorang laki laki harus pantang menyerah bukan? jadi saya fikir itu cuma kodrat kita sebagai laki laki harus begitu,, heheh dan penilaianmu tentang kekurangan gw, yahhh, itu sangat betul mas bro gw emang uncontrolling, spontanitas bangeeet, klo orang bilang sih blak blakan tapi dari pada gw cerita kejelekan orang dari belakang nah itu yang lebih parah, hahaah. dan jujur gw emang agak tempramental, but you knowlah kenapa gw kayak gitu. but a lot thank u so much yah,,
yang kedua pendapat dari Nurfithri Alami (Fifi) teman duduk gw waktu masih kelas X, menurut gadis cerdas, cantik dan pintar ini gw itu  optimis,percaya diri dan klo ada sesuatu yang gw mau kagak bakalan berhenti mengejarnya sampe gw dapat dan kekurangan gw di mata dia adalah kurang perhatian (sama fifi) sama mata pelajaran , susah mendengar dan tidak suka di tentang
tanggapan gw :iyaa sih ada benarnya jugaaa,, hehe makasih fifi,
sebenarnya sih masih banyak yang nulis gini dari teman gue tapi karena mata gua udah ngk bisa kompromi lagi, yaudah deh gua pengen tidur dulu, selamat malam
Bersambung...

akhirnya menulis (lagi) setelah mati suri

Malam Rabu, malam yang selalu menjadi malam terindah bagiku, entah apa yang membuatku ingin menulis lagi, barangkali karena laptop kesayangan yang sudah mulai sakit sakit di usianya yang sudah senja telah kembali kepelukan atau karena mata yang tak mau berkompromi untuk tidur,atau bisa jadi karena kamu yang selalu ada di kepalaku sehingga aku harus memuntahkanmu dalam bentuk tulisan, apapun itu, positifnya saya bisa menulis lagi. Sebenarnya saya punya banyak utang tulisan di blog ini, mulai dari keinginan menulis tentang rasa syukurku bisa di terima di IPB dan pengalaman pertama masuk asrama TPB IPB, atau tentang perempuan yang selalu menciderai akal sehatku, dan sebagainya. Tapi pada tulisan kali ini saya cuman ingin mencoba membangun mood ku yang sempat tercecer selama berbulan - bulan untuk kembali menulis (lagi).
Hampir lima bulan lamanya aku vakum dari dunia tulis menulis. Ya, tepat sebelum Ujin Nasional  padahal saya pernah mencoba berjanji pada diri sendiri untuk menulis minimal satu tulisan setiap minggunya, tak peduli apapun jenis tulisannya yang penting aku harus menulis dulu. Tapi karena kesibukan dan seolah olah sibuk serta rasa malas yang selalu mengikuti, akhirnya malam ini baru kesampaian.
image
Syukur alhamdulillah, temanku pernah berkata “ Reading doesn’t kill you, Writing makes you alive, and discussing makes you survive “ dan pada akhirnya, aku bisa menulis lagi, setelah mati suri.

persahabatan yang sehat

Menjalin hubungan yang sehat dan berkualitas dengan para sahabat bisa menjadi pekerjaan yang menantang. Ada kalanya, seseorang yang selama ini Anda anggap sebagai sahabat tenyata berbalik menjadi musuh dalam selimut.

Padahal, bagi sebagian besar orang, sahabat menjadi tempat bersandar dan mencurahkan perasaan selain dengan anggota keluarga. Nah, ukur kualitas persahabatan Anda dengan menyimak enam ciri hubungan persahabatan yang sehat menurut saya berikut ini:

1. Loyalitas
Kesetiaan merupakan poin utama untuk membina sebuah hubungan yang sehat, baik dalam persahabatan atau pun dalam keluarga. Setiap orang tentu pernah membuat kesalahan pada suatu waktu, mengalami pasang surut kehidupan, bahkan menampilkan perilaku yang tidak dapat dibanggakan.

Ketika kita menemukan teman atau orang-orang terkasih yang dapat memaafkan dan mendampingi kita dalam keadaan apa pun, kita patut bersyukur. Jangan pernah menyia-nyiakan loyalitas yang ditunjukkan oleh para sahabat dan hargailah selalu hal itu.

2. Respek
Perlakukan orang lain secara baik dan hormat agar Anda pun diperlakukan dengan cara yang sama. Anda tentu tahu, tidak enak rasanya diabaikan, dihakimi, dimanipulasi, direndahkan, atau diperlakukan secara kasar dan tidak layak. Memang ada kalanya kita tidak sependapat dengan opini teman atau orang terdekat. Tapi, menunjukkan rasa hormat tetap menjadi satu hal yang mutlak.

3. Tanpa syarat
Ada kalanya seseorang membantu orang lain dengan harapan mendapatkan sesuatu yang lain sebagai imbalan di masa depan. Seorang sahabat sejati bersedia membantu Anda dengan tulus tanpa tendensi apa pun.

4. Dapat dipercaya
Seorang sahabat yang baik seharusnya dapat dipercaya dan mampu menyimpan rahasia yang telah diamanatkan padanya. Sahabat yang baik tidak akan menusuk Anda dari belakang, atau membeberkan aib temannya sendiri kepada orang lain. Jika Anda ingin menyampaikan sesuatu yang bersifat rahasia kepada sahabat, pastikan dulu bahwa ia memang dapat dipercaya.

5. Peduli
Memperlihatkan ketertarikan yang tulus dan mendengarkan dengan seksama apa yang disampaikan orang lain sangat penting dalam menjalin hubungan yang solid. Jauhi sikap egois yang hanya memikirkan diri sendiri. Sebaliknya, tunjukkan kepedulian dengan memfokuskan perhatian terhadap orang lain agar ia merasa dihargai dan berarti.

6. Dapat diandalkan
Sahabat adalah orang yang dapat diandalkan ketika orang lain sepertinya tidak dapat diharapkan. Ketika seorang sahabat berjanji akan datang menghibur Anda yang sedang patah hati, maka ia akan benar-benar mengetuk pintu rumah Anda seperti yang telah dijanjikannya. Ia akan selalu ada untuk memberikan dukungan moral, bahkan materi, jika Anda membutuhkannya.
semua ini terinspirasi dari sahabat sahabat yang telah hadir mewarnai hidup ini .
Terima Kasih wahai Sahabatku :)